Horizontal menu

Senin, 23 Juli 2012

Ironi Of Monalisa



Shalat tarawih di gang saya (wajar men anak gang) adalah sebuah keputusan apakah anda ingin menambah pahala atau sholat sambil nutup telinga. Ya anak-anak di gang saya cenderung bersifat suarais sporadis atau bahasa ilmiahnya mereka suka teriak-teriak secara gila membabi buta. Bayangkan setiap mmbaca kalimat “amin” mereka seperti menunggu-nunggu “okey come to papa” dan 1..2..3.. AMINNNNNNNNN. Teriakan masif berjamaah pun terjadi.

Kemaren iseng habis taraweh malam kedua, aku iseng nyari artikel tentang monalisa. Itu loh lukisan yang di gambar oleh Leonardo Da Vinci. Udah tau belom ? yah kalo masih pengen dalemin dikit, kita sesi ngulik sejarah dulu ya, sambil belajar juga kita , oke check this one. 



Monalisa merupakan Sebuah lukisan tua berusia lebih 500 tahun yang digantung di salah satu sudut dinding Museum Louvre di kota Paris, Perancis terus menjadikan misteri yang membingungkan khalayak ramai hingga saat ini. Lukisan cat minyak tersebut menggambarkan seorang gadis yang tidak dinafikan lagi kecantikannya. Dia kelihatan menghadap ke arah pelukis dengan kedua pergelangan tangannya dirapatkan antara satu sama lain. Sekitar 1503, lukisan itu dibuat oleh Da Vinci.

Program komputer yang dikembangkan di Universitas Illinois dan Universitas Amsterdam membandingkannya dengan berbagai ekspresi wajah manusia. Mengukur dengan sangat teliti bentuk seperti lengkungan bibir dan kerutan sekitar mata untuk menghasilkan suatu kesimpulan. Hasilnya, program ‘pengenal emosi’ itu memberikan kesimpulan bahwa wanita dalam lukisan Da Vinci tengah berada dalam beberapa kondisi emosional, 83 persen dikatakan gembira, sembilan persen muak, enam persen takut dan dua persen marah.
Sumber: http://sourceflame.blogspot.com

Nah disini aku mulai interest dan mulai memandangi foto monalisa di google dengan seksama, apakah benar monalisa bisa menampilkan berbagai macam ekspresi.


30 menit berlalu. . . . .


1 Jam berlalu. . . . .


2 tahun 3 Bulan kemudian trakk… muka monalisa tetep kayak gitu


Perasaan sama aja deh , sumpah beneran, kayaknya biar orang bloon kayak aku di bandingin dengan Einstein yang pintarnya udah melanglang buana ke sana kemari membawa alamat… walaupun liatnya dari sudut pandang manapun, tetep aja gambar monalisa gak gerak sedikit pun (yaiyalah, namanya juga lukisan). 
Di lain tempat disebuah Negara yang memiliki seorang presiden sebagai kepala Negara dan kepala pemerintahan, Negara yang terletak di tenggara asia, memiliki ribuan pulau yag terbentang dari sabang sampai marauke konon kabarnya banyak bermunculan monalisa-monalisa baru disana.

Monalisa tidak bisa ditebak apa yang dia rasakan, mimik muka yang memiliki beberapa ekspresi terkadang membuat sebuah enigmatik hingga sekarang. Sama seperti koruptor di Indonesia, mimiknya susah ditebak. Tipu muslihat muka seperti pura-pura sakit untuk mendapatkan keringanan dari presiden. F*uck banget gak tuh ? Muka orang-orang terpandang, penuh muka kebahagiaan dari mimik , tapi dibelakang menusuk jutaan mata pencaharian rakyat, penipu dengan mensejahterakan anak istrinya dan mentidaksejahterakan rakyatnya. Sangat ironi memang dengan monalisa yang ori, monalisa Indonesia (baca: koruptor) pandai memainkan mimik. Bedanya monalisa ori itu lukisan, sementara monalisa Indonesia (baca:koruptor) itu nyata dan berbahaya.


Seharusnya ya ambil sisi positif dari seorang monalisa , walaupun dibelakang sana penuh kesedihan masalah pribadinya, di muka masih bisa senyum. Ataupun ekspresi lainnya, mari kita hindari sikap korupsi !!!

Teman , sahabat-sahabat saya yang selalu dilindungi rahmat tuhan (Mario teguh lewatttt).. ambil sejarahnya ambil ilmunya ambil positifnya jangan ambil sandal di mesjid.

Keep calm and wild

Yes, its azmi !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar