Shalat tarawih di gang saya (wajar men anak gang) adalah
sebuah keputusan apakah anda ingin menambah pahala atau sholat sambil nutup
telinga. Ya anak-anak di gang saya cenderung bersifat suarais sporadis atau
bahasa ilmiahnya mereka suka teriak-teriak secara gila membabi buta. Bayangkan
setiap mmbaca kalimat “amin” mereka seperti menunggu-nunggu “okey come to papa”
dan 1..2..3.. AMINNNNNNNNN. Teriakan masif berjamaah pun terjadi.
Kemaren iseng habis taraweh malam
kedua, aku iseng nyari artikel tentang monalisa. Itu loh lukisan yang di gambar
oleh Leonardo Da Vinci. Udah tau belom ? yah kalo masih pengen dalemin dikit,
kita sesi ngulik sejarah dulu ya, sambil belajar juga kita , oke check this
one.
Monalisa
merupakan Sebuah lukisan tua berusia lebih 500 tahun
yang digantung di salah satu sudut dinding Museum Louvre di kota Paris,
Perancis terus menjadikan misteri yang membingungkan khalayak ramai hingga saat
ini. Lukisan cat minyak tersebut menggambarkan seorang gadis yang tidak
dinafikan lagi kecantikannya. Dia kelihatan menghadap ke arah pelukis dengan
kedua pergelangan tangannya dirapatkan antara satu sama lain. Sekitar 1503,
lukisan itu dibuat oleh Da Vinci.
Program komputer yang dikembangkan di
Universitas Illinois dan Universitas Amsterdam membandingkannya dengan berbagai
ekspresi wajah manusia. Mengukur dengan sangat teliti bentuk seperti lengkungan
bibir dan kerutan sekitar mata untuk menghasilkan suatu kesimpulan. Hasilnya,
program ‘pengenal emosi’ itu memberikan kesimpulan bahwa wanita dalam lukisan
Da Vinci tengah berada dalam beberapa kondisi emosional, 83 persen dikatakan
gembira, sembilan persen muak, enam persen takut dan dua persen marah.
Sumber: http://sourceflame.blogspot.com
Nah disini
aku mulai interest dan mulai memandangi foto monalisa di google dengan seksama,
apakah benar monalisa bisa menampilkan berbagai macam ekspresi.
30 menit
berlalu. . . . .
1 Jam
berlalu. . . . .
2 tahun 3
Bulan kemudian trakk… muka monalisa tetep kayak gitu
Perasaan
sama aja deh , sumpah beneran, kayaknya biar orang bloon kayak aku di bandingin
dengan Einstein yang pintarnya udah melanglang buana ke sana kemari membawa
alamat… walaupun liatnya dari sudut pandang manapun, tetep aja gambar monalisa
gak gerak sedikit pun (yaiyalah, namanya juga lukisan).
Di lain
tempat disebuah Negara yang memiliki seorang presiden sebagai kepala Negara dan
kepala pemerintahan, Negara yang terletak di tenggara asia, memiliki ribuan
pulau yag terbentang dari sabang sampai marauke konon kabarnya banyak
bermunculan monalisa-monalisa baru disana.
Monalisa
tidak bisa ditebak apa yang dia rasakan, mimik muka yang memiliki beberapa
ekspresi terkadang membuat sebuah enigmatik hingga sekarang. Sama seperti
koruptor di Indonesia, mimiknya susah ditebak. Tipu muslihat muka seperti
pura-pura sakit untuk mendapatkan keringanan dari presiden. F*uck banget gak
tuh ? Muka orang-orang terpandang, penuh muka kebahagiaan dari mimik , tapi
dibelakang menusuk jutaan mata pencaharian rakyat, penipu dengan
mensejahterakan anak istrinya dan mentidaksejahterakan rakyatnya. Sangat ironi
memang dengan monalisa yang ori, monalisa Indonesia (baca: koruptor) pandai
memainkan mimik. Bedanya monalisa ori itu lukisan, sementara monalisa Indonesia
(baca:koruptor) itu nyata dan berbahaya.
Seharusnya
ya ambil sisi positif dari seorang monalisa , walaupun dibelakang sana penuh
kesedihan masalah pribadinya, di muka masih bisa senyum. Ataupun ekspresi
lainnya, mari kita hindari sikap korupsi !!!
Teman ,
sahabat-sahabat saya yang selalu dilindungi rahmat tuhan (Mario teguh
lewatttt).. ambil sejarahnya ambil ilmunya ambil positifnya jangan ambil sandal
di mesjid.
Keep calm
and wild
Yes, its
azmi !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar