Kringggg…kringgg
begitulah kira-kira bunyi alarm yang keluar dari alarmku. tanpa sadar
jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi. Langsung aku bergegas menuju
kamar mandi. Hari ini aku ada jadwal ketemu sama wali kelasku untuk
mengurus surat-surat pindah dan mengurus nilaiku . Ya aku akan pindah
ke sebuah kota di prancis, Bordeaux.
Alasannya karena ayah kembali
ditugaskan di kantor kedutaan wilayah Bordeaux. Sebenarnya hal yang
paling aku benci dari seperti ini adalah kita harus beradaptasi lagi.
Beradaptasi dengan suasana baru, tempat baru, teman baru dan lainnya.
Hal ini memang beralasan karena aku sudah merasa sekolahku yang
sekarang adalah sekolah terbaik yang pernah ku tempuh. Teman-temanya
baik , apalagi guru-gurunya.
Setelah keluar kamar
mandi , aku langsung bergegas mengambil seragamku. Ya walaupun hari
itu adalah hari libur atau tidak ada kegiatan di sekolah sehabis
ujian semester tetap saja aku merasa tidak enak kalo tidak pakai
seragam. Kamar sengaja kubiarkan berantakan, jendela sengaja
kubiarkan tertutup walaupun kadang cahaya matahari pagi mengintip
dari sela-sela tirai jendela.
Aku keluar kamar dan tak
melihat sosok ibu. Ah mungkin kataku ibu sedang minta temani ayah
untuk mengurus surat kepindahannya juga di tempat kerjanya. Setelah
ku ambil selembar roti dan minum seadanya aku keluar rumah. Di garasi
ku keluarkan vespa kesayanganku. Pemberian dari almarhum kakekku
dulu. langsung ku tancap gas ke sekolah berharap ibu desy tidak lama
menunggu.
Sampai disekolah kulihat
jam tangan menunjukkan pukul 8 lewat 10 menit. Sepertinya ibu desy
telah menunggu ku dari jadwal sebelumnya aku janjian pukul 8.
Langsung ku parkir rapi di parkiran dan membetulkan rambutku yang
acak-acakan dengan tangan. Saat kulihat dispion rambutku sudah rapi,
langsung ku pergi ke ruang guru.
Sebelum melewati ruang
guru aku terlebih dulu melintasi lobi sekolah. sebenarnya letaknya
agak jauh tapi karena aku sedang dalam kondisi mendesak dan takut ibu
desy lama menunggu tak sampai 30 detik aku sampai di depan ruang
guru. Dengan nafas terengah-engah perlahan kucari ibu desy dari
depan pintu ruang guru. Ku arahkan mata ke meja bu desy ternyata bu
desy nya tidak ada.
Ku coba Tanya kepada guru yang ada di ruangan
ternyata ibu desy lagi ada tamu dari dinas pendidikan. Dalam hatiku
syukurlah tidak membuat ibunya menunggu. Beberapa saat kemudian badan
ini kurebahkan di sofa yang ada diluar ruang guru sambil menunggu ibu
desy. Kulihat ada tumpukan Koran di dekat situ, tanpa pikir panjang
aku membacanya daripada Cuma berdiam diri sambil menunggu ibu desy.
Beberapa saat kemudian kudengar ada yang memanggil namaku dari arah
lobi sambil berjalan.
“San, ihsan…”
Suaranya sangat familiar
di telingaku. Kucoba memalingkan muka ku ke arah asal suara sambil
menutup Koran yang kubaca.
“eh elu na, apa kabar?
Ngapain kesekolah libur gini?” kataku
“baik, mau nyari pak
surya, mau ngasih undangan titipan dari nyokap ”Nana datang dan
langsung mengambil posisi duduk disampingku
“ohh gue kira lu kangen
gue makanya buntutin gue haha” celetukku
“haha siapa sih yang
gak kangen lu san, lu kan sering ngutang makaya orang-orang sering
nyari lu” nana membalas gurauanku
“haha bisa aja lu”
kataku menimpali
“oh ya lu ngapain tadi
kesini?” tanyanya lagi
“ngapain ya, kasih tau
gak ya ?” kataku penuh canda
“IHSANNNNN…!”nana
sedikit marah
“hahahahahaha”
Tak beberapa lama setelah
kami bicara-bicara didepan ruang guru ternyata ibu desy datang dan
masuk keruang guru. Kulihat ke arah jam tanganku ternyata jamku
menunjukkan pukul 11. Kukira itu cukup lama untuk menunggu seorang
guru tapi entah kenapa waktu tak terasa saat kami bercanda. Hmmm…
“na, gue masuk dulu ya”
kataku pada nana
“iyaaa” bales nana
Seiring aku berjalan
meninggalkan dia nana Cuma bisa nengok ke dalam ruang guru untuk tau
apa yang aku kerjakan. Setelah hampir 1 jam aku mengurus ini itu
dengan ibu desy. Akhirnya finally urusan beres. Tinggal nunggu bagi
rapot.
Setelah pamit dengan ibu
desy, aku langsung berjalan keluar. Ku tengok di tempatku duduk tadi
tidak ada siapa-siapa, hanya ada sebuah dompet hitam. Ku dekati dan
kuambil itu dompet dan yang ku tahu pasti itu milik nana.
“aaahh masa harus
nganterin lagi sih sama tuh anak” benakku
Langsung kumasukkan ke
dalam tas dompet nana tadi. Bergegas langsung ku kembali ke rumah.
Setelah sampai kerumah
aku mandi. Panas diluar membuat tubuhku gerah. Ku pencet tombol
pendingin ruangan agar kamarku sedikit berkurang karena panas diluar.
Ku ambil laptopku dari tas dan langsung ku bergerumul di kasurku
lagi. Padahal kasurku tadi sudah rapi, entahlah siapa yang merapikan.
Kupikir pasti ibuku. Ya dia adalah ibu terbaik dan paling sayang sama
aku.
Karena ini lagi santai
kubuka saja twitterku. Ku lihat isi timeline ku penuh dengan tweet
dari teman-teman ku dan juga beberapa artis favoritku. Dan kulihat
si nana lagi aktif nge tweet. Langsung saja ku retweet berharap dia
tau bahwa dompetnya ada di aku.
“ketika kamu kangen
seseorang, ketika itu pula kamu merasa sangat dekat dengan dia”
Isi tweet dia gitu,
langsung saja aku retweet
“Kangen sapa lo na ?
haha nih dompet lu ada di gue RT @nanasyahrida ketika kamu kangen
seseorang, ketika itu pula kamu merasa sangat dekat dengan dia”
tweet aku ke nana. Terus beberapa menit kemudian nana bales, aku
dimention dia.
“@Ihsansan eh knp bisa
sampe ada di elu san ? tar balikin ya, duit gue jangan di pake, jngn
dibuka2!!!”
“@nanasyahrida iye,
gampang, gue bisa kok jaga rahasia lo na hehehehe”
Terus ada temen kelas aku
nino langsung ngeretweet
“ciee yang main
rahasia2n lagi RT @ihsansan @nanasyahrida iye, gampang, gue bisa kok
jaga rahasia lo na hehehehe” kata nino.
Aku hanya ketawa. terus
nana yang bales
“ -_-‘ apasih noo RT
@ninokarno ciee yang main rahasia2n lagi RT @ihsansan @nanasyahrida
iye, gampang, gue bisa kok jaga rahasia lo na hehehehe”
“@ihsansan huft!!!!!
Kapan lu balikin ? ”
“@nanasyahrida ntar
sabtu depan yee pas bagi rapot, toh masih ada satu minggu juga ,
selow”
“@ihsansan oke2”
Sampai situ aku
ketiduran.
Malamnya entah karena ada
perasaan apa aku buka isi dompet si nana, karena penasaran.
Kubuka perlahan isi
dompetnya, kulihat foto dia sama nia, noni sama asri.
“dasar anak SMA,
Fotobox mulu” dalam hatiku
Sesekali terlihat foto
nana sendiri. Nana itu cantik kalo menurutku, orangnya putih, matanya
agak sipit orangnya juga suka becanda. Disebelah tumpukannya ada KTP,
SIM C, SIM A nana terpampang. Ku intip lagi dibawahnya seperti ada
kertas yang masih belum terambil. Setelah ku ambil dan ku balik
kertasnya ternyata foto ku dan nana masih disimpannya. Beberapa saat
terdiam, aku masukkan kembali ke dalam dompet.
Libur menjelang
keberangkatan pindah aku isi dengan short course bahasa prancis di
rumah bersama tutor yang sudah di carikan oleh ayahku. Satu hari
berlalu , dua hari berlalu. Dan pagi harinya tepat hari selasa. Aku
terbangun karena ibu berbicara ditelpon cukup keras. Kulihat jam
masih pukul 6 ahhhh malas sekali pikirku untuk beranjak dari tempat
tidur. Tak berapa lama ibu kemudian masuk ke kamarku.
“san..san bangun san”
panggil ibu
“iyaaa bu kenapa ?”
sahutku dengan penuh kemalasan
“kita berangkat
dipercepat nak dari semula, kita berangkat hari kamis” kata ibu
“Apa bu ??!!” sontak
aku kaget seketika. Sesaat kemudian ibu pergi dari kamarku.
Dengan penuh kebingungan
dan packing yang masih belum lengkap ku sms nana.
“na, can we go out
today ?”
Sms sent. Beberapa saat
kemudian ada sms masuk. Kubuka di inbox ternyata balasan dari nana.
“yes, where we go ?”
Setelah itu ku jawab
“taman pelita jam 3,
okey ?”
Sms ku kirim lagi
Truttt…ada sms masuk
“okey, on time ye”
Bergegas aku mandi dan
mulai sedikit demi sedikit merapikan baju yang akan ku bawa nanti. Ku
masukkan satu persatu kedalam koper. Sekitar pukul 2.30 sore aku
menyudahi packing sementara. Langsung ku pergi ke garasi mengambil
vespa dan pergi ke taman pelita.
Datang kesana lagsung ku
parkir dan seperti biasa, ngaca dulu bentar. Setelah sudah rapi aku
bergegas pergi ke taman mencari nana. Berkeliling belum juga ada
terlihat batag hidungnya nana, aku duduk di bangku. Sembari menunggu
nana aku bolak-balik ngecek handphone. Mungkin saja nana ke sasar
pikirku.
“on time yeee”
panggil seorang cewek dari pojok, aku tengok ternyata nana.
“seperti yang lu liat,
lama amat sih, nyasar ya ?” tambahku sambil mempersilahkan nana
duduk disamping
“yee gue hapal kali
disini, kan kita dulu sering kesini. By the way napa sih kok
tiba-tiba nyuruh ketemu ? kan mau balikin dompetnya baru sabtu kan ?”
kata nana dengan wajah bingung
“gue kira lupa hehe”
ketawa datar. “gak papa sih sebenarnya ada yang gue omongin. Oh ya
ini dompet lu”
“gak lu apa-apain kan
san ? mau ngomongin apa san ? cerita dong kan kita udah lama gak
kayak gini” sambil bengong liatin isi dompet, sesekali nana melihat
kearah aku.
“apa na ?”serasa gak
percaya apa yng nana barusan ungkapkan
“iya, kan dulu kita
waktu pacaran sering kesini, sering cerita-cerita san” tambah nana
“iya na, lu masih inget
aja ya hahahaha” padahal dalam hatiku, aku ingat semua. Aku ingat
dulu jalan sama nana aku beliin dia eskrim. Aku ingat pas aku beli
eskrim aku lupa bawa dompet dan nana yang bayarin aku. Aku ingat
semuanya na.
“huh” muka nana
datar. “trus lu mau ngomong apa san ?”
“gue mau ngomong kalo
gue mau pindah sekolah na”
Nana diam bentar lalu
ketawa
“hahahahahahaha lu
sok-sokan mau pindah segala , mau pindah kemana emang san ?”
“gue mau pindah ke
prancis na, prancis. Ayah ada kerjaan disana.ibu sama gue ngikut deh”
kataku
“wiiih prancis ,
selamat ya san, lo pasti tambah sukses disana sama kesukaan lo
tentang musik dan sastra itu” ungkap nana
“iyee na, dan gue
berangkatya kesana kamis, makanya gue percepet balikin dompet lu”
Sambil aku cerita, aku
baru sadar kalo mata nana sudah basah
“lo nangis na ?”
“lo nyadar ga sih san
kalo kayaknya lo bakal ninggalin banyak orang yang sayang banget sama
lo.” Ungkap nana “termasuk gue”
Aku kaget....
“gue juga na, to be
with you is all that I need, but…” belum aku selesai bicara nana
sudah menyanggah
“sudah san, lu tau kan
bokap orangnya keras gimana, susah san gue sama kayak kamu dan
keluarga lu”. “susah buat gue seiman dengan lu dan itu pula yang
membuat hubungan kita putus 2 tahun lalu”. Nana lalu pergi
“”NA , MAU KEMANA LU
?” aku manggil teriak
Nana semakin jauh dan
jauh … dia pulang
Aku masih duduk termenung
di taman, menunggu matahari ditelan malam.
Malam itu tak ada satupun
kabar dari nana
Sms maupun telpon tiada
. . . . .
Besok harinya aku mulai
merapikan sisa-sisa pakaian dan buku-buku pelajaranku yang akan
kubawa. Waktu terasa begitu cepat sampai malam pun tak terasa. Kabar
dari nana masih saja tiada. Aku besok berangkat pukul 3 sore, namun
pagi-pagi aku sudah terbangun oleh bunyi seseorang yang membukakan
jendela, ohh itu ibu pikirku. Tapi kenapa ibu sengaja ya
membangunkanku pagi-pagi begini padahal hari ini kan masih ada waktu
panjang buat tidur sebelum berangkat. Baju sama perlengkapan semua
juga sudah lengkap. Ahh ibu….
“bonjour, ihsan” kata
ibu semangat
“udah di Bordeaux nih
mah ?” kataku
“yaiyalah belum nak,
ini loh tadi ada temenmu kesini pagi-pagi. Siapa ya tadi namanya ?
kok baru sekarang ya ada anak cewek yang datang kerumah ini” ungkap
ibuku
“hah ? trus bu dia
ngapain?” aku masih bingung
“nih dia nitip surat
buat kamu, dia pesen kamu baik-baik ya ntar disana. Oh iya tadi ibu
suruh masuk tapi katanya sih buru-buru” jelas ibuku, trus ibu pergi
ke luar
Buru-buru aku buka itu
surat penasaran
Bandung,
4 Oktober 2008
Dear Ihsan
San maaf yee gue kemari
pulang duluan, gue sebenarnya gak tahan nangis di depan lo. Gue inget
kisah kita dulu aja kadang gue nyesek, apalagi harus tau lu pergi
ribuan kilometer ke eropa san. Maaf kalo gue nulis beginian. Gue gak
berani ketemu lu langsung karena gue tau gue bakal nangis lagi dan
gue gak mau itu jadi beban lo selama menempuh pendidikan disana ntar.
Gue dukung kok apa yang lo ingin san, gue tau gue bukan siapa-siapa
lo selain gue mantan kesayangan lo *ups . yaudah san sehat-sehat ya
disana, jangan pacaran mulu, oleh-oleh ya ntar, bawain Eiffel , awas
lo nggak, utang lo masih banyak sama gue hehe. Bon voyage, my
(lovely) ex :*
Sincerely
Nana
Syahrida P.
*** Sebelum saya tulis di blog ini, artikel saya ini sudah saya submit ke beberapa majalah.
di ketik pada 7 Agustus 2012 oleh Muhammad Azmi Rahman
Hargailah Karya Asli, dilarang menyalahgunakan cerpen orang!
so sweet eh,,, (◕︵◕)
BalasHapuswah baru liat, thanks mettt haha
BalasHapus